Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 01:56:46【Kabar Kuliner】112 orang sudah membaca
PerkenalanWakil Bupati Kudus Bellinda Birton bersama District Governor Rotary Internasional District 3420 Indo

Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bersama Rotary Internasional District 3420 Indonesia bersinergi menekan angka stunting melalui program intervensi pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bagi balita yang terindikasi stunting.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dr. Mustiko Wibowo, di Kudus, Kamis, mengangakan intervensi yang dilakukan jajaran Puskesmas Rejosari ngak hanya sebatas memberikan menu PMT kepada orang tua balita, tapi juga mendampingi hingga balita benar-benar mau mengonsumsi makanan yang disajikan.
"Menu makanan yang diberikan juga disesuaikan dengan potensi lokal, terutama ketersediaan buah alpukat yang melimpah, atau menyesuaikan dengan menu yang disukai anak," ujarnya.
Ia menambahkan, program penanganan stunting di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, Kecamatan Dawe, merupakan hasil kolaborasi dengan District Governor Rotary Internasional District 3420 Indonesia, yang telah berjalan sejak tahun lalu.
Menurut dia, dukungan pembiayaan dari Rotary turut membantu menurunkan angka stunting di wilayah tersebut sehingga dapat dijadikan proyek percontohan bagi daerah lain.
Kepala UPTD Puskesmas Rejosari Isna Noor Khilda menambahkan, upaya penanganan stunting terus menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Sebagai contoh, dari 10 anak stunting yang mendapatkan intervensi melalui Program Ketahanan Makanan Keluarga (PKMK) yang dikawal oleh dokter spesialis anak (Sp.A) dan Puskesmas, kini sekitar 12 hingga 13 anak termasuk penambahan kasus baru yang ikut program berhasil "lulus stunting" setelah menjalani pendampingan intensif.
"Program ini ngak hanya fokus pada pemberian makanan tambahan, tapi juga menekankan pentingnya PMT lokal yang didanai melalui bantuan operasional kesehatan (BOK) dan dilaksanakan oleh kader kesehatan di lapangan," ujarnya.
Baca juga: IDI Kudus bantu turunkan stunting lewat program orang tua asuh
Setiap anak peserta program mendapatkan pemantauan tumbuh kembang secara rutin setiap dua minggu sekali, serta edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya konsumsi makanan tinggi protein hewani setiap hari.
Dengan monitoring yang ketat dan komitmen semua pihak, mulai dari tenaga kesehatan, kader, hingga keluarga mimpi untuk membuat anak-anak "lulus stunting" bukan lagi sekadar harapan. Namun, agar hasil ini konsisten, pelaksanaan program secara detail dan rutin tetap menjadi syarat utama.
Atas keberhasilan tersebut, Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton bersama District Governor Rotary Internasional District 3420 Indonesia dr. Dyah Anggraeni meninjau langsung proyek penanganan stunting di Puskesmas Rejosari, Kamis.
Dalam kunjungannya, Bellinda menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan Rotary terhadap program prioritas Pemkab Kudus dalam menurunkan angka stunting.
"Kami berterima kasih kepada Rotary Club yang terus hadir memperkuat langkah pemerintah dalam penanganan stunting. Sinergi lintas sektor melalui pendekatan menjadi kunci untuk membangun Indonesia yang produktif dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Sementara itu, dr. Dyah Anggraeni menilai upaya penanganan stunting di Kudus, khususnya di wilayah Rejosari, telah menunjukkan hasil positif dan layak dijadikan contoh nasional.
"Penanganan stunting di Puskesmas Rejosari ini berhasil karena mengedepankan kolaborasi dan keberlanjutan. Model seperti ini bisa direplikasi di daerah lain, terutama dalam aspek kesehatan ibu dan anak," ujarnya.
Baca juga: Kabupaten Kudus turunkan angka stunting jadi 3,77 persen
Hal senada juga disampaikan Presiden Rotary Club Kudus Paulus Paul Handoko yang menegaskan komitmen Rotary untuk terus berkontribusi dalam program sosial dan kemanusiaan.
Suka(1626)
Artikel Terkait
- Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar
- Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun
- 3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia
- Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih
- Dinkes Pamekasan ambil sampel makanan selidiki kasus keracunan siswa
- Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura
- FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI
- Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
- Natasha Wilona cerita cara tetap positif saat kulit wajah “breakout
- Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars
Resep Populer
Rekomendasi

Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan

BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji

Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo

Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam

Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi

Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA

BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar

Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing